Dugderan adalah sebuah upacara yang menandai bahwa bulan puasa telah
datang, dulu dugderan merupakan sarana informasi Pemerintah Kota
Semarang kepada masyarakatnya tentang datangnya bulan Ramadhan. Dugderan
dilaksanakan tepat 1 hari sebelum bulan puasa. Kata Dugder, diambil
dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi meriam yang mengikuti kemudian
diasumsikan dengan derr.
Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum
dugderan, karnaval yang diikuti oleh pasukan merahputih, drumband,
pasukan pakaian adat “BINNEKA TUNGGAL IKA” , meriam , warak ngendok dan
berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri Khas acara ini
adalah warak Ngendok sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing
berkepala naga kulit sisik emas, visualisasi warak ngendok dibuat dari
kertas warna – warni. Acara ini dimulai dari jam 08.00 sampai dengan
maghrib di hari yang sama juga diselenggarakan festival warak dan Jipin
Blantenan.
0 komentar:
Posting Komentar