page

Sabtu, 01 Desember 2012

KarihYasni

Salah satu pakaian kebesaran penghulu di Minangkabau. Karih atau keris penghuludiselipkan di rusuk pinggang penghulu sebelah kiri, hulunya menghadap ke luar. Karihmempunyai nilai filosofis yang sangat dalam. Keris terbuat dari paduan jenis tembaga besi kursani yang mempunyai arti paduan bungka nan piawai taraju nan indak  bapalingan. Bungkal yaitu yang sudah ditera. Keris mempunyai mata di kedua belahsisinya, hal ini berarti bahwa penghulu harus berlaku adil, tidak berat sebelah. Matakeris tidak diasah, maksudnya penghulu tidak boleh tajam karena orang lain, penghuluharus berpaham pada dirinya sendiri. Hulu keris bungkuk yang melambangkan bahwa penghulu itu harus banyak pikir agar hati-hati dan cermat dalam menjalankan undang-undang. Langgai pada keris melambangkan bahwa adat di Minangkabau bajanjangnaiah, batanggo turun. Keris itu tidak diambalan, yang berarti bahwa yang memakainya bersifat sabat dan rela. Lekuk pada keris melambangkan bahwa penghulu haruslahmemakai "sudi jo siasek" (sudi dan siasat). Jumlahnya selalu ganjil, karena besi kerisditempa dalam jumlah purnama ganjil. Ditengah-tengah besi keris memanjang suatuurat lurus yang tidak tersinggung kaluk atau lekukan. Walaupun lekuk dengan yanglurus merupakan dua pertentangan namun dalam pertentangan itu berlakukeseimbangan. Inilah hakikat adat Minangkabau yaitu keseimbangan dalam pertentangan du sistem kelarasan. Kelarasan budi caniago dengan kelarasan koto piliang

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews