Badeng merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagaialat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong,Garut.Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwahIslam. Tetapi diduga badengtelah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yangberhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah badeng dipercayaberkembang sejak Islam menyebar di daerah ini sekitar abad ke-16 atau 17. Pada masa itupenduduk Sanding, Arpaen dan Nursaen, belajar agama Islam kekerajaan Demak. Setelahpulang dari Demak mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu saranapenyebaran Islam yang digunakannya adalah dengan kesenian badeng.Angklung yang digunakan sebanyak sembilan buah, yaitu 2 angklung roel, 1 angklung kecer, 4angklung indung dan angklung bapa, 2 angklung anak; 2 buah dogdog, 2 buah terbang ataugembyung, serta 1 kecrek. Teksnya menggunakanbahasa Sundayang bercampur denganbahasa Arab.Dalam perkembangannya sekarang digunakan pulabahasa Indonesia. Isi teks
memuat nilai-nilai Islami dan nasihat-nasihat baik, serta menurut keperluan acara. Dalampertunjukannya selain menyajikan lagu-lagu, disajikan pula atraksi kesaktian, sepertimengiris tubuh dengan senjata tajam.Lagu-lagu badeng:
Lailahaileloh
,
Ya’ti
,
Kasreng
,
Yautike
,
Lilimbungan
,
Solaloh
.Lagu yang disajikan dalam kesenian angklung gubrag, dibagi ke dalam dua katagori yaitu laguyang disajikan untuk ritual dan lagu yang disajikan untuk hiburan. Agar lebih jelas dibawahini dijelaskan pembagian dari dua katagori te4rsebut: 1.Lagu yang disajikan untuk ritualMenurut Ikin Sodikin, lagu yang disajikan untuk upacara ritual adalah kidung Sri Lima(wawancara, 24 April, tahun 2004), yang berfungsi sebagai doa atau rajah pembuka yangdinyanyikan oleh seniman angklung gubrag atau juru pantun setelah bercerita tentang asal-usul kesenian angklung gubrag.
Proses ketika menyanyikan rajah pembuka (Foto: Dokumentasi pribadi) Kidung Sri Lima yangdinyanyikan berfungsi sebagai rajah pembuka, bertujuan meminta maaf kepada arwah dankeramat serta memohon doa pengampunan kepada Allah SWT dengan ucapan astagfirullahhaladzim sebanyak 3 kali. Lirik atau rumpaka yang terdapat dalam kidung sri lima,mengungkapkan rasa hormat dan memikat dewi padi/ dewi sri, yaitu “Sri Bodas”, “SriBeureum”, “Sri Koneng”, “Sri Hejo”, dan “Sri Hideung”B. Struktur Penyajian Kesenian Angklung Gubrag Pada bahasan tentang struktur penyajianini, akan dikupas mengenai susunan penyajian dari awal sampai akhir. Apabila dilihat denganseksama, kesenian angklung gubrag ini, memiliki struktur pertunjukkan yang hampir miripdengan kesenian angklung buhun di Baduy, Banten, terutama dalam pola lantai tarian, danadu kekuatan yang dimainkan oleh dua orang laki-laki, atau ngadu angklung. Sebagai contoh,gambar penyajian ngadu angklung dalam kesenian angklung gubrag.Penyajian ngadu angklung (Foto: Dokumentasi Pribadi) Dalam penyajian kesenian angklunggubrag terdiri dari tiga tahapan, yaitu : bagian awal disebut bubuka, bagian kedua iring-iringan, dan bagian akhir atau penutup ngadu angklung dan hiburan. Agar lebih jelas, penulisakan menjelaskan bagian-bagian tersebut. 1. Bagian awal atau bubuka Diawali denganmelakukan ziarah kemakam Aki Muhtar, yang dipimpin oleh seorang Ustadz dari KampungCipining, serta melakukan doa kepada Allah SWT, agar seluruh pertunjukan terlaksanadengan baik dan tanpa hambatan. Lokasi jalan menuju makam, sekitar 4 km dari DesaArgapura, melalui sawah- sawah, dan bukit turun naik.Lokasi Makam Aki Muhtar (Foto: Dokumentasi pribadi) Setelah itu, para pemain/ nayagakembali ke Desa, menuju tempat penyimpanan perangkat waditra kesenian angklung gubrag.Yang berlokasi dirumah kediaman Bapak Sahari (Pemimpin kesenian angklung gubraggenerasi ke-6), serta membawa perangkat waditra tersebut ke tengah lapangan terbuka.Mulailah pemimpin angklung membuka pertunjukan tersebut, dikemukakan pula sejarahkeberadaan kesenian angklung gubrag dan tujuan dari pelaksanan pertunjukan angklunggubrag. Kemudian menyanyikan “Kidung Sri Lima”.Pertunjukkan bubuka kidung Sri Lima (Foto: Dokumntasi pribadi) 2.. Bagian ke-2, iring-iringan Pada bagian ini merupakan helaran/ iring-iringan para nayaga dengan memainkanangklung, serta tari-tarian dengan pola lantai vertical dua jajar, dan lingkaran denganmaksud mengelilingi sawah dan kampung, selanjutnya grup dibagi menjadi dua bagian grupkecil. (wawancara, Rusen Dzuhada, 23 April 2004). 3. Bagian ke-3, ngadu angklung Padabagian ini, adalah bagian penutup dari pertunjukkan. Setelah grup dibagi menjadi duabagian, kemudian dilakukan atraksi ngadu angklung.dan adu kekuatan sampai akhirnya bagianyang satu atau bagian yang tua jatuh oleh bagian yang kedua atau yang muda.
1 komentar:
Harrah's Ak-Chin Casino Hotel - Jackson NC - JetBlue
Discover Harrah's Ak-Chin 광양 출장안마 Casino Hotel in Jackson NC. Discover 통영 출장샵 a world 영천 출장마사지 of luxury 충주 출장샵 at 의왕 출장안마 play and entertainment just 20 minutes from Harrah's
Posting Komentar