Hantu wanita kecelakaan
Kesukaan kami menonton film di bioskop sudah tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Hal itu sudah mendarah daging, sama seperti kau memiliki suatu hobi - tidak bisa dinilai menggunakan apapun. Hampir tiap malam minggu, aku tidak pernah melewatkannya tanpa pergi ke bioskop menonton film-film terbaru. Tentunya bersama Katty, teman hidup yang sudah menemaniku selama bertahun-tahun. Tapi, hidup terlampau cepat. Waktu bertahun-tahun itu tak terasa telah berlalu, menyisakan kenangan demi kenangan.
Seperti malam musim panas yang gelap ini. Kami telah menemukan diri kami berada di mobil tua kami. Aku dan Katty mengulas film yang baru saja kami tonton.
"Oh, tidak tidak, itu bukan gayaku, Chucky. Aku pikir akting para pemainnya memang baik, tapi kisahnya sendiri tidak menarik buatku terlalu datar," kata Katty.
Tentu saja, aku tidak setuju dengan pernyataannya. Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan alur film itu tidak begitu bagus? Pasti ia sedang melantur saat menontonnya. "Aku tidak sependapat denganmu. Kupikir semuanya baik-baik saja. Tidak ada cela di film tersebut."
Kami terlibat adu argumen. Namun, baik aku atau Katty, sama-sama tak tersinggung akan hal ini. Aku menginjak rem dengan sangat mendadak. Tubuh Katty maju-mundur dengan sangat keras.
"Ada apa kau ini?" sembur Katty kepadaku. Namun, aku tak peduli. Aku segera keluar dari mobil. Seorang wanita, berada tak jauh dari mobil kami, datang dengan terhuyung-huyung.
Wanita itu tampak terluka parah. Ia menangis. Kepada kami, wanita itu mengatakan kalau mereka mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Dan anaknya yang masih bayi kini tengah terjebak di dalam mobil. Aku meminta wanita itu untuk tinggal dengan Katty. Sementara, aku akan pergi menyelamatkan bayinya. Wanita itu mengangguk. Aku begitu terkejut melihat mobil yang dikendarai wanita itu telah ringsek parah. Tapi, aku terus maju, karena aku mendengar suara tangis bayi malang yang terjebak di dalam sana. Sungguh lega aku mengetahui si bayi masih hidup. Aku membebaskan bayi malang itu dari dalam mobil.
Saat mengangkat bayi itu, aku melihat sekilas beberapa mayat di jok pengemudi dan penumpang. Setelah mendapatkan bayi itu, aku kembali ke tempat istriku dan wanita itu menunggu. Tapi, dari kejauhan kuperhatikan bahwa istriku sendirian.
"Di mana wanita itu?" tanyaku setelah sampai.
"Ia kembali ke mobil untuk membantumu," jawab Katty, sekaligus lega mengetahui bahwa bayi itu masih hidup.
Aku memberikan bayi itu kepada istriku. Kemudian kembali ke tkp untuk mencari wanita itu. Sesampainya di sana, aku memanggil-manggil wanita itu tapi tak ada jawaban. Aku berjalan ke arah depan mobil yang kacanya telah rusak. Secara jelas, aku melihat beberapa mayat yang telah mati tadi.
Ketika mataku menumbuk ke wajah mayat seorang wanita, bulu kudukku merinding. Bukankah wanita itu yang tadi meminta tolong kepada kami? Aku segera berlari ke mobilku. Kemudian, mengajak istriku beserta bayi pergi dari tempat tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar