Rumah Baru
“rumah ini sepertinya lama di tinggalkan, bukti nya tak ada 1 barang pun yg terlihat layak utk di pakai”.ujar sherry temanku. Aku hanya terdiam dan tak menggubris omongan sherry, karena ku fikir emang benar. Tak ada 1 barangpun yg terlihat sempurna. Semuanya lapuk,,dan benar2 tak bisa di pakai.
Setelah membereskan ruang tamu , aku langsung menuju ruang tengah dan segera membersihkan nya, sementara sherry membersihkan ruang dapur. Kami emang terlihat kompak dalam hal seperti ini. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, kami dapat beristirahat di rumah ini. Untuk sementara rumah yg kami tempati saat ini adalah milik kami.
Jam menunjukkan pukul 11.00 pagi, waktunya kami pergi bekerja. Aku bekerja sebagai penjaga buku di salah satu toko buku yg terkenal di kota ini, sementara sherry bekerja di café sebagai pelayan café. Dikarenakan hari ini sherry masuk malam, jadi aku pulang kerja langsung kuliah dan pulang ke rumah. Cukup menyeramkan tinggal dan mendapatkan suasana baru di sini, di rumah baruku. Tapi karena aku termasuk orang yg pemberani, (walaupun sebenarnya ada hal yg aku takuti) aku tetap memberanikan diri untuk tinggal sendiri malam ini sampai pukul 22.00 malam.
Karena belum ada persiapan untuk pindah, jadi aku hanya punya barang seadanya utk hari ini. Seperti alat2 memasak dan peralatan utk tidur serta pakaian. Jadi malam ini aku hanya bisa baca buku utk menghabiskan malam. Di dalam kamar yg luas,,aku merasa aneh di situ. Aku seakan melihat sinar di pojok ruang itu, tepatnya di dalam lemari yg berumur sekitar 20 tahun, karena di situ terdapat tahun, yg aku rasa adlh tahun di mana lemari itu baru di beli. Aku langsung menghampiri lemari itu dan membuka setiap laci yg ada. Dan aku melihat satu buku yg terlihat usang. Buku apa itu? Dengan rasa penasaran, aku mengambil buku itu dan membacanya. Halaman per halaman dapat aku baca dengan sempurna. Di saat aku membaca halaman yg ke 14, aku mendengar suara keributan seperti pertentangan antara anak dan orang tua. Ya,,seperti buku yg aku baca saat ini,, buku pada halaman ke 13,,yg isinya perdebatan hebat antara anak dan orangtua. Dengan rasa yg campur aduk, Aku langsung keluar kamar dan menghampiri ruangan yg bersumber keributan itu. Tapi apa yg aku dapatkan? Hanyalah keheningan. Lalu apa yg aku dengar tadi?.. entahlah…aku sendiri saja bingung. Sambil menunggu jam 10 malam, akupun tertidur dengan buku yg masih ku pegang.
Dengan berjalannya waktu,, tak terasa aku sudah 2 minggu tinggal di rumah ini. Tak ad keanehan yg di rasakan Sherry. Tapi aku? Selalu saja keanehan yg aku rasakan di rumah ini. Rutinitas berjalan seperti biasa, kerja, kuliah dan pulang ke rumah. Itu aktivitas aku dan sherry. Sampai akhirnya aku lupa menceritakan hal aneh yg aku rasakan di hari pertama kami tinggal. Dan seperti biasa, hal aneh terjadi lagi saat aku membaca buku itu. Yg lebih aneh,,setiap halaman yg aku baca, seolah ada kehidupan yg ada di hadapan ku sekarang dan cerita nya sama persis dengan kisah yg aku baca di buku ini. Dengan rasa penasaran, aku mencoba menonton apa yg aku lihat. Dan dia,,siapa dia? Wanita itu ? apa yg aku lihat saat ini? Dia yg seperti bayangan menyerupai wanita yg aku sayangi, sherry? Ya,, itu benar sherry. Apa yg aku lihat saat ini. Pertanda apa ini? Apakah benar wanita yg ada di hadapan aku sekarang adalah sherry?? Aku selalu bertanya dengan orang yg ada di hadapanku, tapi mereka tidak memperdulikanku, seakan2 tidak melihatku. Apa ini? Aku langsung terdiam ketika aku mendengar dialog “ aku tak akan pernah bisa berhentimencintainya yah,, walaupun aku tlah mati”. Kata2 itu selalu aku ingat,, kata2 yg membuat aku bingung dan penasaran. Pandangan di sekililingku kembali normal saat aku menutup buku itu. Aku benar2 tidak mengerti dengan buku yg ada di tanganku sekarang. Sangat misteri.
Hari ini aku terpaksa bolos kerja dan kuliah hanya untuk melihat kejadian yg ada di buku itu. Dengan semaksimal mungkin, aku berfikir keras. Apakah ada hubungannya dengan rumah, waktu dan sherry. Aku akan mencoba mengungkap misteri ini dari awal.
Beberapa waktu lalu, sherry mengajak aku pindah rumah secara paksa. Walaupun dengan alasan tepat, tapi aku tetap aja curiga dengan dia. Tanggal ,,, aku mengenal sherry lavida tepat tanggal 13 maret, 1 tahun yg lalu. Dimana tanggal itu adalah tanggal terakhirnya cerita di buku diary yg aku temukan itu. 13..adalah angka yg benar2 sering muncul di buku itu,,,apalagi yg menyakin kan aku adalh saat pertama aku melihat kejadian aneh itu di saat bacaanku terhenti di halaman ke 13. apa artinya ini?
Pikiranku terhenti saat ponselku berdering, dan kulihat pesan di ponselku, ternyata dari sherry. Pesan itu berisi “van, mungkin hari ini aku pulangnya agak malam ya, aku lembur. Ok.”,, itu pesan yg aku baca dari sherry. Malam ini aku sendiri,,karena rasa penasaran aku yg begitu kuat, aku rela malam ini gak tidur untuk menyaksikan kejadian beberapa tahun yg lalu di rumah ini.
Aku mulai membaca dari halaman 14, halaman yg kemarin sempat terhenti.
“hari ini aku bertemu lagi dengan nya di suatu tempat. Aku senang karena masih bisa bertemu dengan nya, walaupun pertemuan itu berakhir dengan pertengkaran yg amat hebat dengan kedua orangtuaku. Orangtua yg tak pernah merestui hubunganku,, orangtua yg egois…dan orangtua yang……” aku berhenti membaca ketika aku melihat bayangan sherry ada di hadapanku. Dan apa yang aku lihat,, sosok orangtua yg sangat marah dengan anaknya, anaknya itu adalah sherry.
“ayah tidak melarang kau mencintai lelaki,, tapi jangan dia?” kata2 yg dpt aku dengar dengan jelas, setelah itu semuanya samar terdengar. Aku mencoba membaca kelanjutan bacaan ku tadi…
“…sangat keras. apakah aku pantas membenci ayah dan ibu karena mereka menentang cinta kami. Cinta yg kami jalani 2 tahun lama nya, apakah harus berakhir dengan kematian?”
Waktu yg lama, fikirku. Aku melanjutkan bacaan ku ke halaman berikutnya,, tapi sebelum aku melanjutkan, aku merasa kaki ku sangat berat, kakiku seolah2 ingin melangkah tanpa aku suruh. Aku mencoba melemaskan kaki ini dan melangkah kearah yg ingin di tuju. Dan apa yg aku lihat sekarang,,, darah. Ya, darah lah yg aku lihat tepat di bawah kaki ku. Aku ambil darah itu, aku cium, ternyata darah itu masih segar, seprtinya belum lama,, bau amis yg aku cium sangat menyakinkan kan bahwa cairan merah itu benar2 darah. Petunjuk apalagi ini? Aku benar2 bingung, dan aku tak aku tau apa yang harus aku lakukan sekarang.
Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Aku masih saja membaca buku itu sampai halaman terakhir. Aneh,, aku tak menemukan halaman yg ke 20,, aku mencari halaman itu,,, di lemari, di lantai, di dalam buku dan sampai di ruang tamu,, tapi aku tak menemukan nya. Akhirnya aku menyerah, mungkin halaman itu memang tak di tulis. Aku hanya membaca halaman terakhir saja yg isinya seperti ini …
“ayah, maafkan shelly. Shelly sangat mencintainya, seperti ayah mencintai ibu. Tolong izinkan shelly untuk memilikinya yah,,”
Shelly?? Jadi nama perempuan itu shelly?
Aku kembali berfikir, Cuma beda tipis antara “SHELLY” dan “SHERRY”.
Di tengah2 keheningan malam, tiba2 aku mendengar tangisan yg begitu pilu dan sangat menyayat hati. Di saat mendengar tangisan itu, aku langsung menangis,,, menangis dan menangis. Setelah tangisanku terhenti, aku langsung mencari asal dari tangisan perempuan itu. Tapi sebelum mendapatkan apa yg aku inginkan,, aku kembali melihat darah yg begitu banyak dan seolah2 darah itu berjalan menuju kakiku. Aku mencoba berlari,, namun kaki ku benar2 terasa berat, bahkan tak bisa di gerakkan.
Tangisan itu terhenti,, kembali hening. Darah yg ada pun hilang,, aku kembali duduk di ruang tamu sambil mendengar pembicaraan yg terdengar samar. Pembicaraan itu sepertinya tidak asing bagiku…ya,,ternyata apa yg aku dengar adalah pembicaraan antara shelly dan ayahnya. Saat itu ayahnya benar2 sangat marah,, sampai2 memukul2kn meja. Semakin sadis yg aku lihat, lelaki itu membentak2 selly, dan….”baiklah ayah, , ayah tak pernah merestui hubungan kami, lebih baik ayah bunuh shelly, shelly rela yah mati di tangan ayah” itu adalah kata2 yg kluar dari mulut shelly. Dan seperti yg aku lihat, lelaki itu berkata yg membuat aku benar2 tak percaya “ baiklah,, jika itu yang kamu ingin kan…aku akan membunuhmu.” Itulah kata2 yg membuat aku takut melihat kejadian nya. Apa yg aku lihat sekarang, semuanya seperti nyata. Lelaki itu langsung membunuh shelly dengan cara yg begitu sadis… darah yg aku injak,,terasa masih segar dan itu adlh darahnya shelly. Aku tak sanggup melihatnya, ,selly mati di tangan ayah nya…sungguh sulit tuk di percaya. Lelaki itu membunuh dan mengubur shelly di rumah ini,, tepat di ruang yg aku injak adlah ruang yg di dlm tanahnya terdapat jasad shelly.
Malam ini aku merasa malam yg panjang. Aku bisa melihat kehidupan shelly beberapa tahun lalu. Sunggu tragis.
Hari ini aku kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Namun pas aku buka pintu kamar, aku mendapati selembar kertas yg berisi “tolong bongkar tempat ini !!!” hanya kalimat itu. Kalimat yg tintanya seperti dari darah. Aku kaget, tapi penasaran juga. Akhirnya aku memutuskan untuk membongkar ruang itu, walau tanpa sepengetahuan sherry.
Aku mencoba membongkar tempat itu bersama teman2 kampus ku yg lain. Betapa kagetnya aku, aku mendapati tulang belulang yg terbungkus dengan plastik hitam. Apakah benar tulang belulang itu adalah kepunyaan shelly? Aku langsung memanggil ustadz dan warga sekitar untuk melihat apa yg aku temukan hari ini. Kami langsung mengubur tulang2 itu dengan selayak nya menguburkan jenazah yg masih utuh. Rumah itupun di evakuasi, tuk sementara aku tinggal di rumah teman ku. Tapi ada yg aneh dgn hal ini,, sejak aku merasakan hal aneh di rumah,, selalu saja tanpa hadirnya sherry. Apa maksudnya?
“sherry? Apa kau melihat sherry?” tanyaku dengan teman2ku yg lain.
“sherry siapa van?”
“sherry teman kampus kita, teman aku, yang tinggal di sini bersama aku”
“van, selama ini kau hanya tinggal sendiri”
“apa?....ucapku heran.
“tinggal sendiri” jadi siapa sherry yg aku kenal itu. Di saat aku bingung seperti ini,,ponsel ku berbunyi. Aku mendapati pesan,, dan pesan itu dari sherry…
“Van,, aku shelly. Shelly adalah sherry. Terimakasih ya van, kamu udah Bantu aku. Mungkin kamu tak mengerti apa konflik yg aku rasakan beberapa tahun yg lalu, karena aku tak pernah menceritakannya padamu. Dia lah van,, dia adalah lelaki yg sangat aku sayangi, ayahku sangat membencinya karena dia adalah anak dari musuh ayahku. Cinta kami di tentang,,bahkan sampai detik terakhirku. Aku tak rela dia menjadi korban pembalasan dendam dari ayahku, makanya aku berani mati saat aku membela dia.
Sekali lagi, terimakasih ya vanny,, kamu udah membuat aku tenang di surga. Aku tak meminta lebih dari perkenalan kita setahun lalu, aku hanya ingin kamu mengungkapkan penyebab kematian ku dan dapat mengubur ku dengan layak…..”SHELLY LAVIDHA”.”
Setelah selesai aku membaca pesan itu, aku langsung melihat cahaya putih yg menyerupai sherry. Dia tersenyum padaku
“Selamat jalan teman,, semoga kau tenang di sana”
the end
0 komentar:
Posting Komentar