page

Rabu, 10 Oktober 2012

Angklung Dogdog Lojor


Kesenian dogdog lojor terdapat di masyarakatKasepuhan Pancer Pangawinanataukesatuan adatBanten Kidulyang tersebar di sekitarGunung Halimun(berbatasan denganjakarta,Bogor, danLebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakanangklung karena kaitannya dengan acara ritual padi. Setahun sekali, setelah panenseluruh masyarakat mengadakan acara Serah Taun atau Seren Taun di pusatkampung adat. Pusat kampung adat sebagai tempat kediaman kokolot (sesepuh)tempatnya selalu berpindah-pindah sesuai petunjuk gaib.Tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena merekatermasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama. Secara tradisimereka mengaku sebagai keturunan para pejabat dan prajurit keraton Pajajarandalam baresan Pangawinan (prajurit bertombak). Masyarakat Kasepuhan ini telahmenganut agama Islam dan agak terbuka akan pengaruh modernisasi, serta hal-halhiburan kesenangan duniawi bisa dinikmatinya. Sikap ini berpengaruh pula dalamdalam hal fungsi kesenian yang sejak sekitar tahun 1970-an, dogdog lojor telahmengalami perkembangan, yaitu digunakan untuk memeriahkan khitanan anak,perkawinan, dan acara kemeriahan lainnya. Instrumen yang digunakan dalamkesenian dogdog lojor adalah 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar.Keempat buah angklung ini mempunyai nama, yang terbesar dinamakan gonggong,kemudian panembal, kingking, dan inclok. Tiap instrumen dimainkan oleh seorang,sehingga semuanya berjumlah enam orang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews