page

Selasa, 25 September 2012

PERAWATAN GAMELAN


Membicarakan tentang gamelan Sunda—terutama gamelan-gamelan kuna dan atau khas—sangat menarik, karena inilah salah satu warisan leluhur Sunda yang pada masa sekarang tidak diperhatikan oleh pada umumnya orang Sunda sendiri. Warisan leluhur tersebut umumnya hanya dirawat oleh kalangan masyarakat ekonomi lemah, sehingga perawatannya pun sangat sederhana sekemampuan mereka. Tidak semua orang Sunda merasa berkewajiban merawat warisan peninggalan leluhur tersebut—meskipun (menurut kita) sangat tinggi nilai yang terkandung di dalamnya—karena tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan tentang penting dan perlunya memelihara warisan leluhur. Apalah artinya musik gamelan (kuna), karena masyarakatnya sendiri banyak yang sudah tidak memerlukan hal itu. Banyak orang Sunda sekarang sudah tidak bisa merasakan nikmatnya mendengarkan atau melihat pertunjukan musik warisan leluhurnya, rasa musikalnya lebih bisa menikmati produk musik masa kini yang—dalam tanda kutip—“lebih asing” daripada gamelan.

Saat ini beberapa gamelan kuna di tatar Sunda masih bertahan karena ketelatenan pengurusnya yang setia dan merasa berkewajiban merawatnya. Perawatan gamelan berkaitan dengan masalah fisik dan non-fisik. Masalah fisik berkenaan dengan bendanya, sedangkan perawatan non-fisik berkaitan dengan masalah repertoar lagu, cerita yang berkaitan dengan gamelan tersebut, makna filosofis yang terdapat di dalam berbagai aspek musikal, dan sebagainya. Kadar ketelatenan tersebut bermacam-macam pada setiap orang yang merawatnya. Ada yang hanya sekedar menyimpan fisiknya saja tanpa mengetahui harus bersikap bagaimana dengan gamelan tersebut, ada yang menyimpan dan membersihkannya minimal setahun sekali, ada yang mengkeramatkannya tanpa bisa atau boleh ditabuh, dan berbagai sikap lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews