Semua
perangkat gamelan pada dasarnya dibuat untuk keperluan hiburan. Selaras
dengan perjalanan waktu, situasi, dan kondisi setiap zaman, maka
berbagai gamelan pun mengalami perubahan fungsi. Meskipun kelihatannya
ada yang tetap, untuk keperluan ritual misalnya, kadar ritual setiap
masa akan berbeda.
Bagi
gamelan dan atau lagu kuna, volume penampilannya setiap masa
berbeda-beda, dan sekarang mengalami penurunan yang sangat drastis. Hal
ini diakibatkan pengaruh kebutuhan dan selera masyarakat akan jenis
hiburan sudah berbeda. Menurunnya volume pertunjukan akan mempengaruhi
berbagai aspek kelestarian gamelan tersebut. Misalnya lagu-lagu pada
gamelan ajeng, hampir semua nayaganya tidak hafal lagu khas ajeng,
mereka hanya hafal lagu-lagu ajeng jenis rarancagan dan jenis kebon
untuk mengarak pengantin. Tradisi mengarak pengantin dengan ajeng pun
kini telah mengalami penurunan volume pertunjukan, sehingga yang
dikhawatirkan ikut menghilang tidak hanya lagu ajeng, tetapi tari Soja, yang juga menggunakan gamelan ini.
Namun
meskipun kadar dan volume pertunjukan berbeda-beda setiap masa, fungsi
gamelan-gamelan di tatar Sunda masih relatif sama dengan masa
sebelumnya, yaitu untuk keperluan ritual kepercayaan, hiburan, prosesi
instansi tertentu, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar